Konten Media Partner

Soal Reshuffle, Politikus PDIP: Segera Saja Agar Tidak Jadi Isu

28 Desember 2022 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Selama masa pemerintahannya sebagai Presiden RI, Jokowi sudah melakukan beberapa kali reshuffle kabinet. Terakhir Jokowi melakukan reshuffle pada 15 Juni 2022 lalu. Kini isu mengenai reshuffle kembali santer terdengar. Ditemui di sela-sela Sosialisasi 4 Pilar di Telukan, Grogol, Sukoharjo, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, mengaku mendukung apabila benar akan ada reshuffle.
ADVERTISEMENT
"Saya kira komunikasi kepada ketua umum, saya lihat intensif. Kalau mau reshuffle segera saja supaya tidak menjadi isu." kata Bima, Rabu (28/12/2022).
Meski demikian Aria bima mewanti-wanti jangan sampai Jokowi punya menteri tetapi tidak mempunyai kabinet.
"Sekarang reshuffle harus diarahkan. Menteri juga harus menjadi anggota kabinet untuk menyelesaikan banyak hal terutama situasi yang tidak mudah. Kabinet yang solid tidak hanya butuh menteri yang kompeten. Terutama hal-hal yang menyangkut masalah pangan, logistik, dan energi karena situasi tidak dalam situasi normal," paparnya.
Menurutnya, saat ini solid saja belum tentu dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
"Maka kalau reshuffle hak sepenuhnya presiden dan standar kompetensi Pak Jokowi tahu yang penting. Loyal kepada presiden dan bekerja keras untuk membereskan sisa waktu menuju Oktober 2024," bebernya.
ADVERTISEMENT
Disinggung soal ketidaksolidan kabinet, Aria Bima juga mengaku tidak mengetahui.
"Kalau kita di internal presiden dengan menteri tidak tahu (ketidak solidan). Tapi kalau kami yang di komisi 6 dalam rangka fungsi pengawasan perlu lebih banyak melakukan langkah-langkah koordinasi.
Saya di mikro ekonomi perlu langkah-langkah lebih cepat dalam melakukan koordinasi antara satu menteri dengan menteri yang lain terutama di sektor mikro ekonomi," terangnya.
Ditanya peluang mantan Wali kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP, FX Rudi Hadyatmo atau FX Rudy, akan masuk ke dalam Kabinet Jokowi, Aria Bima mengaku tidak mengetahui secara pasti.
"Saya tidak tahu (soal Pak Rudy). Reshuffle sepenuhnya adalah prerogatif presiden. Saya kira presiden sudah paham betul bagaimana kompetensi masing-masing menterinya. Komunikasi dengan ketua partai pengusung juga intensif. Menurut saya monggo (silakan) saja (reshuffle) karena situasi saat ini membutuhkan kebersamaan dari pemerintah," tutupnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)